5 Kesalahan Umum dalam Public Speaking yang Sering Dilakukan Pebisnis Pemula

Mengapa Public Speaking Penting untuk Pebisnis?

Public speaking bukan cuma urusan MC atau pembicara seminar. Buat kamu yang baru mulai berbisnis, kemampuan berbicara di depan umum sangat penting—entah saat pitching ke investor, mempresentasikan ide ke tim, atau sekadar memperkenalkan produk di depan klien. Tanpa kemampuan komunikasi yang baik, ide yang brilian pun bisa terdengar biasa saja. Makanya, banyak pebisnis pemula sekarang mulai serius ikut pelatihan public speaking untuk mengasah kemampuan ini sejak awal.

Tapi sebelum belajar lebih dalam, yuk kenali dulu beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan saat public speaking. Biar nggak jadi jebakan karier kamu ke depannya.

Kesalahan #1: Kurang Persiapan yang Matang

Ini kesalahan klasik. Banyak pebisnis pemula berpikir “yang penting pede dulu”, padahal public speaking itu 70% adalah persiapan dan 30% penampilan. Kurangnya latihan dan struktur presentasi bisa bikin kamu ngomong ngalor-ngidul tanpa arah. Jangan cuma modal nekat—ikut pelatihan public speaking bisa bantu kamu menyusun materi, mengatur alur bicara, dan tampil lebih profesional.

Kesalahan #2: Membaca Slide atau Catatan Sepanjang Waktu

Bayangin kamu duduk di ruangan dan mendengarkan pembicara yang cuma baca teks—bosan nggak? Nah, itu juga yang dirasakan audiens kamu. Public speaking itu soal komunikasi, bukan soal membaca. Interaksi, ekspresi wajah, dan intonasi jadi kunci supaya audiens tetap tertarik.

Kesalahan #3: Menggunakan Bahasa yang Terlalu Teknis

Banyak pebisnis pemula ingin terlihat pintar dengan menyisipkan istilah teknis sebanyak mungkin. Masalahnya, audiens bisa bingung kalau nggak paham konteksnya. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, terutama kalau kamu ingin membangun koneksi dan kepercayaan. Teknik ini sering diajarkan dalam pelatihan public speaking profesional—bagaimana menyampaikan pesan dengan cara yang relate dan membumi.

Kesalahan #4: Tidak Melibatkan Audiens

Monolog sepanjang presentasi? Big no. Audiens perlu dilibatkan—dengan pertanyaan, humor, cerita pribadi, atau bahkan sekadar kontak mata. Tanpa interaksi, public speaking akan terasa seperti kuliah satu arah. Padahal, audiens ingin merasa jadi bagian dari pembicaraan, bukan sekadar penonton pasif.

Kesalahan #5: Mengabaikan Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh berbicara lebih lantang daripada kata-kata. Gestur tangan yang kaku, tidak bergerak dari tempat, atau terlalu sering menyentuh wajah—semua bisa mengganggu pesan yang ingin kamu sampaikan. Dalam pelatihan public speaking, kamu akan belajar teknik gestur yang kuat, percaya diri, dan mendukung konten yang disampaikan.

Penutup: Hindari Kesalahan, Tampilkan Potensi Terbaikmu

Kesalahan dalam public speaking itu wajar—tapi bukan berarti kamu harus mengulanginya terus. Semakin kamu sadar akan kesalahan-kesalahan ini dan mulai memperbaikinya, semakin kuat personal branding kamu sebagai pebisnis. Dan kabar baiknya, semua ini bisa dilatih!

Kalau kamu ingin belajar dari ahlinya, naratika.id siap membantumu. Naratika menyediakan pelatihan public speaking yang disesuaikan untuk para profesional dan pemilik bisnis. Mulai dari teknik komunikasi efektif, menyusun presentasi, hingga storytelling yang memikat audiens—semua bisa kamu pelajari di sini. Dengan rekam jejak kuat dalam pelatihan komunikasi profesional dan kepemimpinan, Naratika adalah pilihan terbaik untuk pengembangan dirimu di dunia bisnis.