Tidak dapat dipungkiri, seorang penulis atau pembicara, dalam menyampaikan materinya sudah melewati beragam fase pengolahan dari sekian banyak materi.
Mulai dari hasil belajar, pengalaman hingga feedback dari yang lain.
Bagaimana jika kita ingin mengambil materi "plek" dari orang lain?
Bagian ini agak berbeda.
Ada etika yang harus diperhatikan.
Dalam konteks menulis buku, biasanya di halaman terakhir selalu dituliskan daftar pustaka.
Dalam konteks berbicara bagaimana?
Sebutkanlah tokoh orang yang menjadi referensi Anda.
Jangan asal sebut "plek" tanpa si tokoh aslinya.
Jangan ingin terlihat so keren!
Justru dengan copy paste kalimat keren orang lain tanpa menyebutkan sumber membuat Anda tidak keren.
Kenapa harus menyebutkan orangnya?
1. Sebagai bentuk apresiasi kepada orang yang telah menghadirkan karya melalui tulisan atau perkataan.
2. Agar mendapatkan keberkahan dari ilmu yang kita sampaikan.
3. Sebagai bentuk tanggung jawab. Jika ada hal yang keliru, sang inisator awal akan mudah mempertanggung jawabkan.
Ingat, kita menyampaikan kebaikan kepada banyak orang. Maka sampaikan dengan cara yang baik.
Ditulis oleh:
Fauzi Noerwenda
Trainer @ganeshapublicspeaking
Author of @streetsmartmasterofceremony