PELAJARAN DARI ORANG YANG PUNYA "PASSIVE INCOME 100 JUTA PER BULAN" dengan Perputaran uang sekitar 1 MILYAR !
-Tanpa pinjam uang bank, Tanpa Riba-
Kemarin kami ngobrol. Niatnya mau nengok rumah yang sedang dibangun. Ternyata kebetulan ada sang developer yang sudah berhasil membangun banyak proyek perumahan.
Dengan rendah hati dia bilang, "Teh, sebetulnya saya bukan developer. Saya mah aslinya makelar," ujarnya sembari tertawa.
Setiap kali bertemu dengannya, selalu saja ada "ilmu" yang bisa dipetik.
Awal mendengar namanya, seperti tak asing bagi saya.
Benar saja ternyata dia alumni Ganesha Public Speaking 2 tahun lalu yang kini telah menjelma menjadi sosok pengusaha yang sedang manapaki jalan KESUKSESANNYA.
Dia seumuran saya. Namun dia lebih lihai dan cepat dalam menjalankan bisnis karena yang dipilihnya adalah bisnis PROPERTI.
Dia bilang, salah satu kunci dari BISNIS adalah banyaknya KONEKSI. Jadi bisnis ga harus selalu dari modal sendiri. Modal koneksi, jalin silaturahmi dan jaga kepercayaan.
Tak hanya membangun 5-7 perumahan dengan "namanya sendiri" ternyata dia juga tengah membangun komplek ruko.
"Saya nanti pengen kayak Sandiaga Uno teh" ucapnya padaku, lalu ku amin-kan saja.
Di awal penandatanganan perjanjian, saya dan suami membaca berulang kali sebelum akad dilakukan. Eh tepat suara adzan dzuhur.
Tapi babibu 1-2-3, dia langsung mengajak ke masjid. "Hayu kang, kita sholat dulu. Teteh sholat di sini apa mau ikut ke masjid?" tanyanya kala itu yang masih kuingat sampai sekarang.
"Ini mah urusan duniawi teh. Tapi Allah yang utama," jleb jleb.
Akhirnya mereka (dia dan suami saya) pergi ke masjid dan saya sholat di rumahnya, kebetulan lagi ada istri dan anaknya juga.
"Teh, Orang kaya itu bukan yang punya penghasilan banyak, tapi yang saving nya banyak. Saya mah terinspirasi dari Robert Kiyosaki" gitu katanya.
Saya fokus mendengarkan.
"Mumpung masih muda, saya mau membangun bisnis teh. Biar nanti kalo semua bisnis saya udah jalan sendiri, saya tinggal fokus sama keluarga. Jadi saya butuh ilmu leadership untuk mebina tim dan keluarga saya, juga kemampuan negosiasi. Saya mah ga suka berbicara di depan orang banyak."
Aku kaget dengan kalimat terakhir.
"Lho, kenapa?" tanyaku. Kalo mau latihan Public Speaking boleh kok ikut lagi di Ganesha, alumni bisa mengulang GRATIS" Jelasku.
Dia pun menjawab, "Iya teh. Cuma saya mau fokus sebagai PRAKTISI yang ga banyak ngomong di depan teh. Lebih baik saya fokus sama bisnis saya. Saya bukan pembicara. Lagian ga enak teh kalau sebagai pengusaha, ngomong di depan nanti dilebih-lebihkan, gak sesuai fakta, itu dosa juga kan teh"
Yang dia bilang benar. Meskipun bisa jadi tidak semua pembicara melebih lebihkan apa yang mereka sharingkan hehe dan #GaneshaPublicSpeaking juga tidak mengajarkan begitu hehe Fokus sama manfaat apa yang mau dibagikan dan sampaikan dengan cara yang efektif
"Iya betul kang. Sok kalo gt fokus aja untuk komunikasi membina tim dan membesarkan bisnisnya" kataku.
"Iya teh. Saya juga mau fokus untuk menyiapkan passive income biar nanti ga perlu kerja keras lagi. Sekarang aja kerja kerasnya. Misalnya teteh kebutuhan 1 bulannya 10 juta, berarti teteh harus punya passive income minimal 10 juta sebulan. Bila perlu lebih. Jadi, tanpa kerja keras pun teteh tetep bisa hidup. Nah saya lagi menuju 100 juta teh. Doain ya!"
Masya Allah.. Meski dia ngomong gitu, ga ada unsur kesombongannya sama sekali. Dia ngomongnya juga dengan nada pelan, banyak nunduk dan tujuannya ya berbagi motivasi. Keren!
Semoga yang baca juga jadi termotivasi yaaa..
Ambil sisi positifnya..
Banyak orang "sukses" yang saya temui karena mereka mendahulukan Allah. Bukan bisnisnya, bukan kerjaannya.
Semoga siapapun yang membaca tulisan ini dilancarkan juga bisnis dan kerjaannya, dimudahkan rezekinya juga, aamiin..
Semangaaaattt
#ScoriaNovrisaDewi