TRAINING PUBLIC SPEAKING HARUS ADA SESI NANGIS GAK SIH?

Apakah Anda pernah mengikuti training public speaking?

Apakah Anda pernah menangis di sesi trainingnya?

 

Saya pernah!

dan ini cerita saya sewaktu mengikuti training public speaking 10 tahun yang lalu di Bandung.

Jadi gini…

 

Sepulang dari kuliah, saya iseng melihat ada flyer pelatihan public speaking di papan pengumuman di kampus. Harganya seinget saya waktu itu 100ribu lah.

 

Hmmm… Murah nih! Langsung transfer lah saya pada saat itu juga.

 

Nah. Pada saat training seperti biasa trainernya menjelaskan tata tertib selama training berlangsung yang kemudian dilanjutkan penjelasan tentang public speaking itu sendiri (definisi dan elemen-elemen yang ada di dalamnya) serta contoh pidato yang baik.

 

Menariknya adalah di training ini juga ada sesi refleksi diri, waktu itu para peserta diminta untuk memejamkan mata, diiringi dengan music instrumental yang mengalun merdu trainernya meminta peserta untuk mengingat orang tua masing-masing.

 

Dari sini saya mendengar ada beberapa peserta yang perlahan-perlahan terdengar isak tangisnya.

Saya? Lempeng aja. Diem…gak nangis seperti peserta lainnya. 

 

Masalahnya adalah saya bukan tipe orang yang mudah terharu apalagi bisa nangis-nangis kayak orang lain. Terus dari situ saya pikir, ini training motivasi atau public speaking sih sebenernya?

 

Nah.. karena melihat peserta yang lain pada nangis sesenggukan, daripada saya dianggap gila dan peserta yang aneh, ya saya pura-pura nangis lah.

 

Please, jangan bayangin gimana muka saya pada saat itu yak. Tengsin abis lah pokoknya. Haha

Setelahnya saya pikir, apakah training public speaking itu harus ada nangisnya?

 

Pertanyaan ini pun saya bawa ketika mengikuti training advanced public speaking di Ganesha Public Speaking. Waktu itu saya masih inget mas Surya Kresnanda yang ngajar.

 

“Ini orang siapa ya? Kok kayak kurang terkenal Namanya".Huehehehe.. Padahal sayanya aja yang kurang gaul waktu itu.

 

Nah pada saat training saya Bersama 9 peserta lainnya diberikan kesempatan untuk praktek satu persatu maju ke depan. Gak pake nangis2 ternyata. Wkwkwkwk..

 

Saya waktu itu gak ngerti kenapa pesertanya Cuma 10 orang ya? Bukannya kalau training itu harus rame-rame, loncat-loncat, teriak luar biasa,, dahsyat, amazing yes yes yes.

 

Ternyata eh ternyata, kata mas Taruna Perdana, salah satu peserta waktu itu yang sekarang menjadi BOSS saya di kantor tujuannya adalah agar para peserta mendapatkan kesempatan tampil yang banyak. Oooo…. Begitu ternyata.

 

Sampailah giliran saya untuk tampil ke depan. Seingat saya waktu itu materi yang saya bawakan adalah 7 cara meningkatkan kualitas kepribadian Anda.

 

Kedengaran klise gak sih? Haha

 

Singkat kata, tibalah sesi feedback setelah selesai saya tampil

 

Eeeehhh…. Mas Surya malah bilang …………………..

*ngeselin lah pokoknya

 

Bersambung

 

 

ditulis oleh : Panji Priambudi